Lanjut ke konten

Krisis Finansial Global & Kehidupan Kita Sehari-hari

Oktober 9, 2008

Banyak yang bertanya-tanya, apakah krisis keuangan yang melanda dunia ini akan berpengaruh terhadap kehidupan kita sehari-hari. Maka jawabnya, mungkin sekali kita akan terkena pengaruhnya, sedikit atau banyak, cepat atau lambat.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan umum yang mungkin muncul dalam benak kita, dan semoga tulisan singkat ini bisa membantu memberi sedikit gambaran tentang pengaruh krisis finansial yang sedang berlangsung terhadap kehidupan kita sehari-hari.

Amankah bank-bank di Indonesia?

Sampai saat ini kondisi perbankan di Indonesia baik-baik saja. Meski sempat terjadi perang bunga, namun kondisi itu berangsur mereda. Ketatnya likuiditas di pasar uang disebabkan banyak bank yang kelebihan likuiditas enggan menyalurkannya ke bank lain kerana khawatir jika tiba-tiba mereka juga membutuhkan.

Bank-bank di Indonesia tidak mengalami rushed dan tak terlalu terpengaruh runtuhnya pasar keuangan Amerika dan Eropa.

Amankan Uang saya di bank?

Jika kita punya tabungan di bawah atau sama dengan 2 milyar rupiah, maka uang kita aman. Hal ini dikarenakan uang kita dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan. Sehingga jika hal terburuk terjadi, maka uang kita masih selamat. Hanya saja, akan butuh waktu ekstra sebelum uang kita dibayarkan oleh LPS.

Jika kita memiliki uang lebih dari 2 milyar rupiah, mungkin ada baiknya untuk dipecah dalam beberapa rekening di beberapa Bank. Namun jika tak memungkinkan karena jumlah uang kita banyak sekali, maka berdoa sajalah…

Apakah cicilan hutang saya akan menjadi lebih besar?

Besar sekali kemungkinan untuk mendapat jawaban ‘ya’. Cicilan hutang kita akan menjadi lebih mahal. Baik itu cicilan KPR, ciclan mobil, motor, atau bahkan kartu kredit. BI baru saja menaikkan suku bunga acuan BI Rate menjadi 9.5% sehingga besar kemungkinan bank-bank akan menyesuaikan suku bunga pinjamannya, sehingga cicilan hutang kita akan semakin besar.

BI menaikkan suku bunga acuan untuk menekan laju inflasi yang makin besar sekaligus mencoba menjaga jarak dengan suku bunga bank sentral negara utama seperti AS dan Eropa agar spread yang tercipta masih cukup menarik bagi investor asing.

Mungkinkah saya kehilangan pekerjaan karena perusahaan saya bangkrut terkena krisis?

Bisa jadi, ini merupakan domino effect yang ditimbulkan krisis itu. Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor yang sangat tergantung pada pasar ekspor tradisional seperti AS dan Eropa mungkin akan terganggu kelangsungannya.

Misalnya saja industri sepatu yang 50% pasarnya AS dan 40% sisanya adalah Eropa.

Jika tak mampu melakukan diversifikasi pasar dan tetap tergantung pada AS dan Eropa, maka besar kemungkinan para pekerja akan kehilangan lapangan kerjanya. Kondisi ekonomi di dua wilayah itu sedang memburuk dan akan sangat berpengaruh pada daya beli dan permintaan barang impor. Rendahnya permintaan akan membuat perusahaan akan mengurangi produksi. Akhirnya, bisa saja terjadi pengurangan tenaga kerja.

18 Komentar leave one →
  1. Oktober 9, 2008 1:47 pm

    Saya tidak ikut bermain di saham, juga tidak memiliki usaha apapun. Pendapatan tiap bulan bersumber pada keuangan negara. Apa kemungkinan pengaruh krisis finansial global ini buat saya?

  2. Oktober 9, 2008 2:32 pm

    @mansup
    dalam skala luas, jika krisis terus brlangsung maka yang bakal terjadi adalah perlambatan ekonomi, atau bahkan stagflasi (pertumbuhan stagnan plus inflasi tinggi). Akibatya, pemerintah akan menyusun skala prioritas dalam national budget dengan sangat ketat, karena pendapatan yang berkurang. Termasuk misalnya tidak menaikkan gaji PNS atau kenaikan menjadi sangat kecil dan tidak signifikan bila dibandingkan laju inflasi (kenaikan harga barang).

    Kalo sudah begini, terasa juga kan akibatnya?

  3. Oktober 9, 2008 4:25 pm

    Nanya lagi Om, sekalian ijin sudah saya masukin del.icio.us ini postingan…

    Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak berperan aktif dalam bursa saham dan pasar modal. Sebagian besar adalah pelaku ekonomi riil (benar begitu?), sebagian lagi adalah karyawan, pekerja dengan pendapatan bulanan dan PNS. Apa saran untuk mereka?

  4. Oktober 9, 2008 4:36 pm

    @Mansup
    Saran terbaik adalah bersikap hati-hati dan berhemat (basi banget, gak usah disuruh juga udah mesti irit). Tapi itu cara terbaik. Pengaruh yang paling terasa bagi masyarakat umum memang mungkin adalah inflasi yang tetap kencang, sementara gak bisa berharap gaji naik signifikan. Sementara pedagang mungkin tak bisa berharap penjualannya bisa tumbuh karena daya beli masyarakat yang terus tergerus inflasi.

    Sambil berharap pengaruhnya gak besar terhadap masyarakat Indonesia secara luas (kalo hari ini pelaku pasar modal sudah ‘tepar’ semua, pilihannya memang cut loss atau mencoba bertahan).

  5. Oktober 18, 2008 7:46 am

    salam kenal ..
    tertarik nanya ..
    kalo tentang kemiskinan .. sekarang ada gerakan mengentaskan kemiskinan di blogactionday.org .. memang salah satunya adalah sikap hemat .. juga mau berbagi, sharing pengetahuan dan keahlian ..
    kira-kira manfaatnya buat keadaan yang sekarang sedang krisis ini apa ya .. ?

  6. Oktober 20, 2008 8:19 am

    @draguscn

    Manfaat hemat ketika krisis?
    Rasanya banyak sekali Mas, setidaknya kita tidak akan terjerumus ke dalam kesulitan yang lebih besar akibat kita boros dan tak bisa hemat. Keborosan itu bisa menjebak kita ke dalam lumpur hutang dan justru akan menciptakan masalah baru dalam hidup kita.

  7. asuna17 permalink
    Oktober 20, 2008 9:43 am

    Promosikan artikel anda di http://www.infogue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema, game online & kamus untuk para netter Indonesia. Salam!
    http://ekonomi-internasional.infogue.com/krisis_finansial_global_kehidupan_kita_sehari_hari

  8. Oktober 20, 2008 5:20 pm

    Siang om…,

    Untuk menghadapi masa krisis seperti ini apa ya yang sebaiknya kita lakukan? selain menabung dan irit.
    Jika saya mau membuka usaha baru dikala krisis seperti ini, hal apa yang perlu saya perhatikan? serta usaha apa yang bisa tetap kita jalankan meski krisis ini terjadi?

    Terimakasih sarannya

  9. Oktober 21, 2008 8:11 am

    @cahyo

    Selain menabung dan berhemat, memang sebaiknya kita mencari peluang yang bisa meningkatkan pendapatan kita. Mencari usaha sampingan sesuai kemampuan adalah pilihan yang baik.

    Untuk memulai usaha baru di saat seperti ini tentu tantangannya sangat besar. Namun secara umum, dengan kondisi yang ada, Anda bisa melihat peluang apa yang tesedia.

    Yang perlu diperhatikan adalah, seberapa besar modal anda, siapa yang menjadi taget market Anda, apakah produk yang akan Anda tawarkan akan tetap menjadi pilihan disaat sulit seperti ini atau justru merupakan barang/jasa yang pertama kali ‘dilupakan’.

    Selain hal-hal diatas, tentu saja segala pernak-pernik usaha yang merupakan hal umum harus dipikir juga seperti raw material, distribution channel, SDM dsb.

    Semoga membantu ya.

  10. Oktober 29, 2008 9:43 pm

    Mo nanya nieh.Saya orangnya banyak Ide tapi gak punya modal.gimana caranya dapat pinjaman modal yang aman dan wajar untuk UKM.(bunganya gak tinggi) salah satunya yaitu angkutan dalam kota berbentuk Becak motor.daerah tersebut berkembang pesat tapi sarana tranportasi belum memadai.bagusnya berbentuk yayasan atau koperasi dan bagaimana perijinanya. mohon infonya thanks.

  11. sandi permalink
    Oktober 30, 2008 3:02 pm

    salam kenal,
    Mau tanya nih, Menurut anda kira2 krisis yang dialami indonesia saat ini bisa kembali pulih atau paling nggak agak “mereda” kapan ?

    thanks

  12. November 1, 2008 8:06 pm

    asepwungkul
    Anda mesti datang ke Bank dan bertemu officer nya. Mungkin untuk saat ini Anda bisa datang ke bank-bank pemerintah yang menyalurkan KUR (Kredit Untuk Rakyat). Mungkin ini bisa membantu.

    sandi
    Kita masih belum tahu Mas. Nobody knows. Perkiraan kasar saya, dua tahun adalah waktu paling cepat untuk bisa sekedar ‘bernafas’. Wallahu’alam.

  13. Gagas permalink
    November 4, 2008 1:41 pm

    Ikutan nanya ya….. Saya sedang mengajukan pinjaman ke bank untuk beli mobil second 30 jt,bunganya menganut anuitas bulanan 17.84 %. Sebaiknya dilanjutkan atau ditangguhkan pinjaman itu? Alasannya?

  14. November 6, 2008 11:00 am

    @Gagas

    Pada dasarnya kredit itu sepenuhnya ada di tangan Anda. Apakah Anda memeang memerlukan mobil tersebut untuk mendukung kegiatan/bisnis Anda sehari-hari? Apakah harga yang Anda bayar bisa ata mampu dikompensasi dengan bisnis yang dibantu dengan keberadaan mobil tersebut? dsb.

    Saya tidak bisa merekomendasikan berdasarkan persepsi saya tanpa melihat permasalahannya secara menyeluruh, dan untuk itu Anda yang lebih tahu kondisi dan semuanya.

    Salam.

  15. Fikri permalink
    November 26, 2008 4:11 pm

    saya anak SMA yang akan mengadakan peneltian ke Subang pada desember nanti

    judul karya ilmiah saya : “Hubungan Krisis Finansial Global dgn Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari di Desa Subang”

    akankah penelitian saya berhasil, akankah ada hubungan antara kedue variabel tsb?

    makasih

  16. Desember 1, 2008 1:30 pm

    @Fikri
    Mohon maaf baru respon sekarang. Selama dua minggu belakangan seluruh energi saya terfokus pada menunggui kelahiran buah hati yang pertama, plus langsung menerima “test case” poertama sebagai ayah, yakni anak pertama kami yang beru berusia beberapa hari harus masuk ICU selama lima hari. Alhamdulillah, sekarang semua telah berjalan dengan baik.

    Menjawab pertanyaan Anda, bisa jadi ada hubungannya. Coba perhatikan, apa yang motor utama penggerak ekonomi desa tersebut. Jika motor penggerak ekonomi berkaitan dengan bidang-bidang yang terimbas krisis, maka bisa jadi krisis global mempunyai pengaruh negative terhadap pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

    Contoh riil nya begini. Misalnya di desa tersebut, sebagian besar penduduknya adalah buruh pabrik tekstil atau pabrik sepatu yang terpaksa tutup karena krisis. Atau desa tersebut bergantung pada hasil kerajinan tangan untuk ekspor , bisa jadi juga terpengaruh. Bisa juga ternyata belanja penduduk sebagian besar tergantung uang kirirman para TKI yang bekerja di luar negeri, namun karena krisis mereka terkena PHK dan tak bisa mengirimi uang lagi. Nah, karena pendapatan penduduk desa berkurang, itu artinya krisis financial global berpengaruh terhadap pemenuhan sehari-hari kebutuhan desa Subang

  17. karina permalink
    Mei 5, 2009 9:19 am

    saya berterima kasih sekali buat artikel ini. kebetulan saya sedang bikin tugas akhir untuk karya ilmiah, mengangkat tema krisis global…
    terima kasih. mohon maaf saya mengutip. tapi tenang, saya cantumkan kok alamat blognya di daftar pustaka :))

  18. vanbas permalink
    Mei 26, 2009 9:04 am

    hi….
    salam knal.

    aq mw nanya, ap ada pengaruh krisis global terhadap inflasi. mksdny jika terjadi krisis global apakah akn terjadi inflasi jg?

Tinggalkan Balasan ke n0vri Batalkan balasan